Tugas
Mata Kuliah Evolusi
Makalah Evolusi Burung
Finch
di Kepulauan Galapagos
Disusun
Oleh:
Nama : Eka Sri Rahayu
NIM : 1105015034
Kelas : Reguler Sore C
Program
Studi : Pendidikan Biologi
Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas
Mulawarman
Samarinda
2014
Bismillahirrahmanirrahiim,
Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas segala rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas Evolusi tentang Evolusi Burung Finch di Kepulauan Galapagos.
Makalah ini dapat digunakan sebagai wahan untuk menambah pengetahuan, sebagai teman belajar, dan sebagai referensi tambahan dalam belajar Evolusi khususnya tentang Evolusi Burung Finch di Kepulauan Galapagos. Makalah ini dibuat sedemikian rupa agar pembaca dapat dengan mudah mempelajari dan memahami tentang Evolusi lebih lanjut.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang Evolusi Burung Finch di Kepulauan
Galapagos. Jangan segan bertanya jika pembaca menemui kesulitan.
Semoga keberhasilan selalu berpihak pada kita semua.
Samarinda, 05 April 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
............................................................................................
i
DAFTAR ISI ........................................................................................................
ii
BAB I
A. Latar
Belakang
................................................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah
.........................................................................................
2
C.
Tujuan Penulisan ...........................................................................................
2
BAB II
A. Pengertian dan Sejarah Evolusi........................................................................ 4
B. Evolusi Burung Finch.......................................................................................
4
C. Mekanisme Perkembangan Burung
Finch…………………………………… 10
D. Pengaruh Sumber Daya Alam
Terhadap Perkembangan Burung Finch …….
12
BAB III
Kesimpulan
.........................................................................................................
16
Saran....................................................................................................................
16
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………....……..… iii
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Berbicara tentang salah satu kajian biologi yang paling mengundang rasa
penasaran para sainstist adalah bidang evolusi. Karena evolusi merupakan salah
satu kajian biologi yang menimbulkan teka-teki yang perlu diunggap, selain itu
ada juga yang menyebutkan evolusi merupakan teori dan adapula yang
menyebutkan evolusi adalah fakta. Hal ini tentu sangat menarik untuk dikaji.
Berbagai alasan oleh para ahli baik yang pro akan terjadinya evolusi maupun
kontra akan terjadinya evolusi telah diungkapkan dalam bukunya masing-masing.Salah satu ahli yang sangat
dikenal sebagai bapak evolusi adalah Carles Darwin dengan bukunya the
origin species.Banyak ahli pula yang mendukung pendapat Darwin tentunya
dengan penemuannya sendiri.
Evolusi terjadi dilevel populasi.Populasi merupakan sekumpulan individu
yang menempati habitat tertentu.Pada
individu dalam populasi yang mengalami evolusi tentu disebabkan oleh beberapa
faktor.Faktor tersebut diantaranya terjadi mutasi gen dalam populasi, sehingga
menyebabkanfrekuensi gen dalam populasi mengalami perubahan. Hal ini sesuai
dengan aturan atau asas dari Hardy Weinberg.
B.
Rumusan
Masalah
Dari pembuatan makalah ini dapat
dirumusukan makalah sebagai berikut :
1. Bagaimana
penjelasan tentang pengertian
dan sejarah evolusi ?
2.
Bagaimana penjelasan tentang evolusi burung Finch ?
3.
Bagaimana penjelasan tentang mekanisme perkembangan burung Finch
?
4.
Bagaimana penjelasan tentang pengaruh sumber daya alam terhadap
perkembangan burung Finch ?
C.
Tujuan
penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui penjelasan
tentang pengertian dan sejarah evolusi ?
2.
Untuk
mengetahui penjelasan tentang evolusi burung Finch ?
3.
Untuk
mengetahui penjelasan tentang mekanisme perkembangan burung Finch ?
4.
Untuk
mengetahui penjelasan tentang pengaruh sumber daya alam terhadap perkembangan burung Finch
?
D.
Manfaat
Penulisan
Dari pembuatan makalah ini dapat
diambil manfaat sebagai berikut :
1. Agar dapat mengetahui penjelasan
tentang pengertian dan sejarah evolusi ?
2.
Agar
dapat mengetahui penjelasan tentang evolusi burung Finch ?
3.
Agar
dapat mengetahui penjelasan tentang mekanisme perkembangan burung Finch ?
4. Agar dapat mengetahui penjelasan
tentang pengaruh sumber daya alam terhadap
perkembangan burung Finch ?
BAB II
A. Pengertian dan Sejarah Evolusi
1. Pengertian
Evolusi
Evolusi adalah cabang ilmu biologi yang menjelaskan
perekembangan makhluk hidup secara bertahap dalam jangka waktu yang lama dari
bentuk yang sederhana menjadi bentuk yang kompleks.
Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi
organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini
disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi.
Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen
yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi
dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan
mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen
akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies.
Jadi
dapat dikatakan evolusi adalah perubahan pada makhluk hidup yang berlangsung
sedikit demi sedikit dan memerlukan waktu yang sangat lama. Para ahli
berpendapat bahwa evolusi menyebabkan terjadinya keanekaragaman makhluk hidup.
2. Macam
– Macam Evolusi
a. Evolusi
progresif
Evolusi menuju pada kemungkinan dapat bertahan hidup
(survive).
b. Evolusi
regresif (retrogreslf)
Evolusi menuju pada kemungkinan menjadi punah.
3. Tanda
– Tanda Evolusi
a. Adanya
faktor keturunan yang diwariskan turun-temurun
b. Adanya
variasi sifat keturunan
c. Adanya
hubungan kekekalan sifat dengan keadaan alam
4. Ciri
– Ciri Evolusi
a. Evolusi adalah perubahan dalam satu populasi BUKAN
perubahan individu.
b. Perubahan yang terjadi hanya frekuensi gen-gen
tertentu, sedangkan sebagianbesar sifat gen tidak berubah.
c. Evolusi memerlukan penyimpangan genetik sebagai bahan
mentahnya. Dengan kata lain harus ada perubahan genetik dalam evolusi.
d. Dalam evolusi perubahan diarahkan oleh lingkungan,
harus ada faktor pengarah sehingga evolusi adalah perubahan yang selektif.
B.
Evolusi
Burung Finch
Burung
finch (satu genus dengan burung pipit) di Kepulauan Galapagos yang dulu dipakai
Charles Darwin untuk mengembangkan teori evolusi, kini terbukti cocok dengan
teori itu, mereka memang berevolusi. Burung-burung finch yang berukuran sedang,
yang dulu diteliti Darwin, ternyata perlahan-lahan memperkecil paruhnya untuk
mendapatkan aneka jenis biji-bijian. Perubahan ini mulai terjadi sekitar
duapuluh tahun setelah kedatangan burung pesaing mereka yang berukuran lebih
besar, dan memperebutkan sumber makanan yang sama.
Klasifikasi Ilmiah:
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Aves
Upakelas
: Neornithes
Infrakelas
: Neognathae
Superordo
: Neoaves
Ordo
: Passeriformes
Upaordo
: Passeri
Infraordo
: Passerida
Superfamili
: Passeroidea
Famili
: Fringillidae (Vigors, 1825)
Perubahan ukuran paruh menunjukkan
bahwa spesies yang berkompetisi untuk mendapatkan makanan dapat mengalami
evolusi, demikian kata Peter Grant dari Princeton University, yang
memublikasikan hasil penelitiannya itu pada jurnal Science. Sedangkan risetnya
didanai oleh National Science Foundation. Grant telah mempelajari burung-burung
finch di Kepulauan Galapagos selama beberapa puluh tahun dan pada mulanya
bermaksud meneliti perubahan-perubahan yang terjadi ketika beradaptasi dengan
kekeringan yang turut pula mengubah jenis makanan yang tersedia di sana.
Tahun 1982 pasangan burung-burung
finch besar, Geospiza magnirostris, tiba di pulau itu untuk kawin, dan
memulai kompetisi untuk mendapatkan biji-bijian ukuran besar dari tanaman
Tribulus. Burung-burung itu bisa membuka dan makan biji-bijian itu tiga kali lebih
cepat dari burung Geospiza fortis, sehingga menurunkan persediaan biji
jenis ini. Tahun 2003 dan 2004 hujan turun dan kian menipisnya persediaan
makanan. Akibatnya burung finch jenis G. fortis berparuh besar banyak
yang mati, dan menyisakan hanya yang berparuh lebih kecil, yang mampu memakan
biji dari tanaman yang lebih kecil dan tak perlu berkompetisi dengan burung G.
magnirostris yang lebih besar.
Dalam teori evolusi Darwin,
perubahan itu dikenal dengan istilah character displacement, yang
terjadi ketika seleksi alam yang menghasilkan perubahan pada generasi
berikutnya. Perubahan ini menyebabkan banyaknya jenis burung finch di
Kepuluan Galapagos. Berikut beberapa jenis burung Finch yang hidup di
Kepulaun Galapagos beserta ciri-ciri paruh dan jenis makanannya
1.
Platyspiza
crassirostriss (burung
finch pohon pemakan tumbuhan)
Ø Pemakan tunas tumbuhan
Ø Burung finch pohon
Ø Paruh seperti paruh bebek
2.
Camarhynchus
pallidus (burung
finch pelatuk)
Ø Pemakan serangga
Ø Burung finch pohon
Ø Paruh panjang dan runcing (paruh
pematuk)
3.
Camarhynchus
parvulus (burung finch pemakan serangga kecil)
Ø Pemakan serangga
Ø Burung finch pohon
Ø Paruh penggenggam
- Camarhynchus psittacula (burung finch pemakan serangga besar)
Ø Pemakan serangga
Ø Burung finch pohon
Ø Paruh penggenggam
- Certhidea olivacea (burung finch berkicau)
Ø Pemakan serangga
Ø Burung finch pohon
Ø Paruh panjang dan runcing
- Geospiza scandens
Ø Pemakan kaktus
Ø Burung finch tanah
Ø Paruh panjang dan runcing
- Geospiza difficilis
Ø Pemakan benih
Ø Burung finch tanah
Ø Paruh tajam untuk menghancurkan
makanan
- Geospiza fuliginosa
Ø Pemakan benih/biji
Ø Burung finch tanah
Ø Paruh tajam untuk menghancurkan
makanan.
Suatu
bukti untuk kompetisi masa lalu adalah pengamatan bahwa spesies yang sama
tampaknya selalu memperlihatkan beberapa perbedaan relung ketika hidup
besama-sama dalam suatu komunitas. Pola pembagian sumberdaya (resource
partitioning), di mana spesies simpatrik mengkonsumsi makanan yang sedikit
berbeda atau mkenggunakan sumberdaya lain dengan cara yang sedikit berbeda,
telah tercatat dengan baik, khususnya pada hewan, terutama kawanan burung finch
ini.
Bukti
kedua akan keutamaan kompetisi datang dari pembandingan spesies-spesies yang
berkerabat dengan populasinya kadang-kadang simpatirk dan kadang-kadang
allopatrik. Meskipun populasi allopatrik spesies seperti itu strukturnya mirip
dan menggunakan sumberdaya yang sama, populasi simpatrik sering kali
menunjukkan perbedaan dalam struktur tubuh dan dalam sumber daya yang mereka gunakan.
Kecendrungan karakter-karakter agar menjadi lebih berbeda dalam populasi
simpatrik dua spesies dibandingkan dengan dalam populasi allopatrik dua
spesies, disebut pergantian karakter (character displacement).
Burung
finch Galapagos memberikan contoh baik mengenai pergantian karakter dalam
ukuran paruh dan, barangkali, dalam biji yang dapat mereka makan secara paling
efisien. Populasi allopatrik Geopiza fuliginosa dan G. fortis
memliki paruh yang serupa, tetapi di pulau di mana kedua spesies ini ditemukan,
suatu perbedaan yang signifikan mengenai paruh telah di evolusikan. Perbedaan
ini barangkali memungkinkan kedua spesies itu menghindari kompetisi dengan cara
memekan biji-bijian yang ukurannya beerbeda dan barangkali menunjukkan hantu
yang disebabkan oleh kompetisi masa silam.
Pembagian
relung atau sumberdaya di sini sangat erat kaitannya dengan asas persaingan
Gause dimana asas ini memiliki konsekuensi yang sangat penting. Asas Persaingan
Gause berbunyi: “kompetisi dsecara terus menerus antara dua spesies akan sangat
jarang terjadi di dalam komunitas alami. Salah satu dari spesies tersebut pasti
mengendalikan spesies lain menuju ke kepunahan atau keterusiran, atau dengan
kata lain, seleksi alam akan mengurangi kompetisi di antara keduanya”
C.
Mekanisme Perkembangan Burung Finch
Ketika
Darwin berada di kepulauan Galapagos, ia mengamati beberapa makhluk hidup
khususnya hewan memiliki karakteristik yang berbeda dari daerah lainnya. Burung
Finch adalah salah satu yang diamati oleh Darwin, burung finch adalah sejenis
burung kecil yang pada daratan eropa merupakan burung pemakan biji-bijian. Di
Kepulauan Galapagos ia mengamati bahwa terdapat perbedaan karakteristif fisik
antara burung yang berhabitat di sini (Galapagos) dengan burung Finch yang
berasal dari daratan Eropa.
- Mekanisme perkembangan Burung Finch tersebut adalah :
1.
Telah terjadi proses evolusi pada burung finch, yang
menyebabkan terjadinya perubahan fisik burung finch yang terdapat di Kepulauan
ini.
2.
Perubahan-perubahan ini disebabkan karena adanya
seleksi alam yang menyebabkan beberapa populasi burung finch mengalami
perubahan bentuk fisik.
3.
Seleksi alam yang terjadi dikarenakan karena
minimnya persediaan makanan serta isolasi geografi yang terjadi.
4.
Perubahan fisik yang terjadi meliputi perubahan pada
paruh burung yang disesuaikan dengan jenis makanan yang ada.
5.
Proses tersebut telah terjadi dari generasi ke
generasi selama ribuan tahun.
6.
Proses Adaptasi yang terjadi menyebabkan terjadinya
perubahan dalam pewarisan sifat makhluk hidup terutama burung finch.
Teori yang
dikemukakan oleh Darwin, sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh seorang
ahli Ekonomi yang bernama Thomas Robert
Maltus (1766 -1834) dalam bukunya Essay on the principle of
population. Ia mengatakan bahwa pertambahan
jumlah populasi penduduk tidak seimbang dengan pertambahan jumlah persediaan
makanan. Ia mengatakan bahwa pertambahan jumlah penduduk lebih besar daripada
jumlah pertambahan makanan. Hal tersebut yang kemudian memberikan
inspirasi kepada Darwin, yang kemudian berpendapat bahwa setiap makhluk hidup
berjuang untuk hidup. Pendapatnya ini merupakan awal dari pemikiran tentang
adanya mekanisme seleksi alam dalam proses evolusi.
D. Pengaruh
Sumber Daya Alam Terhadap Perkembangan Burung Finch
Paruh burung
finch (sejenis burung manyar) menjadi topik pemikiran Darwin yang mendasari evolusi teorinya.
Ketika berada di kepulauan Galapagos, bagian dari ekspedisi HMS Beagle, Darwin melihat bahwa paruh burung finch
berbeda-beda, tergantung dari pulau
mana asalnya. Ini adalah salah satu contoh bagaimana burung finch menyesuaikan diri dengan kondisi pulau yang berbeda-beda.
Contohnya, di pulau yang satu, paruh
burung finch kuat dan pendek dan cocok untuk memecahkan kulit kacang yang keras. Di pulau lainnya,
paruh burung finch sedikit lebih panjang dan lebih tipis, cocok untuk mengisap jenis makanan yang berada di pulau
itu. Hal ini membuat Darwin berpikir
akan suatu kemungkinan bahwa burung finch tidak diciptakan begitu saja, melainkan melalui proses
adaptasi.
Gb. Macam-macam jenis burung Finch Setelah mengalami Evolusi
Waktu
adalah faktor penting dalam evolusi. Proses evolusi memerlukan waktu yang
sangat lama. Menurut Darwin, ada dua mekanisme yang mendasari evolusi. Pertama,
proses evolusi membawa spesies yang ada untuk berinteraksi dengan kondisi
ekologinya. Contohnya, karena hasi evolusi, beberapa burung mempunyai paruh
yang hanya bisa dipakai untuk menghisap madu bunga. Selama bunga itu masih
tersedia, burung ini akan hidup.
Tetapi,
bila bunga ini, karena sesuatu hal, punah, maka burung itu kemungkinan besar
akan punah juga. Mekanisme yang kedua adalah kelahiran spesies baru dari hasil
variasi di spesies yang ada. Ini terjadi bila suatu group makhluk hidup menjadi
terpisah dan pada akhirnya mempunyai gaya hidup yang sangat berbeda. Contoh
klasik adalah burung finch di atas. Asal mulanya, nenek moyang burung dari
bermacam pulau di Galapagos adalah berasal dari daratan Amerika Selatan. Karena
bertebaran di bermacam pulau, burung ini akhirnya mengembangkan gaya hidup yang
berbeda-beda.
Waktu (melalui banyak generasi burung) dan perjuangan untuk hidup (survival)
adalah dua hal yang dibutuhkan untuk melahirkan generasi baru burung finch.
Waktu yang lebih panjang lagi dan melalui proses yang sama, menurut Darwin akan
dapat menjelaskan evolusi dari semua makhluk hidup di muka bumi yang berasal
dari satu “common ancestor”.
Keragaman
burung finch di Pulau Galapagos menginspirasi Charles Darwin untuk
mengembangkan konsep evolusi yang mendasarkan pada seleksi alam. Namun hal
tersebut benar-benar terbukti dan berhasil diamati. Salah satu spesies burung
finch darat yang berukuran sedang memilih untuk mengembangkan paruh yang
berukuran kecil. Hal tersebut dilakukan setelah daerah jelajahnya kedatangan
burung pesaing yang lebih besar dalam 20 tahun terakhir. "Perubahan ukuran
paruh menunjukkan bahwa persaingan untuk memperoleh jenis makanan dapat
mendorong evolusi," kata penelitinya Peter Grant dari Universitas
Princeton. Paruh yang kecil akan lebih menguntungkan karena dapat digunakan
untuk memangsa biji-bijian yang lebih kecil. Penemuan ini sangat berharga sebab
perubahan makhluk hidup karena persaingan jarang bisa diamati.
Umumnya,
perubahan fisik dapat diamati pada makhluk hidup yang berpindah habitat atau
mengalami perubahan iklim sehingga harus menemukan sumber makanan baru,"
kata Robert C. Fleischer, seorang pakar genetika di Museum Sejarah Alam dan
Kebun Binatang Nasional Smithsonian. Menurut Fleischer, ini merupakan kasus
evolusi mikro yang berhasil didokumentasikan. Grant mempelajari burung finch
darat berukuran sedang dari jenis Geospiza
fortis yang sebelumnya tidak menghadapi persaingan untuk mendapatkan
makanan berukuran kecil maupun besar. Pada 1982, populasi burung finch darat
yang berukuran lebih besar, Geospiza
magnirostris, masuk ke wilayah tersebut.
Burung
finch yang berukuran lebih besar memangsa biji-bijian berukuran besar dari
tumbuhan Tribulus. Karena memiliki paruh lebih besar, Geospiza magnirostris
dapat memecah biji-bijian yang berukuran besar tiga kali lebih cepat daripada
finch yang berukuran sedang. Biji-bijian besar yang merupakan sumber makanan
finch berukuran sedang mulai berkurang. Apalagi, curah hujan tahunan sangat
rendah sepanjang 2003 dan 2004. Tingkat kematian spesies Geospiza fortis yang
memiliki paruh relatif besar meningkat sehingga populasi yang tersisa hanya
yang memiliki paruh kecil yang dapat memecah biji-bijian kecil. Selain itu,
finch dengan paruh kecil tidak perlu bersaing dengan Geospiza magnirostris yang
hanya mencari biji-bijian besar. Begitulah proses evolusi yang disebut
pergeseran karakter di mana seleksi alam akan menghasilkan perubahan bagi
generasi berikutnya. Grant melaporkan hasil pengamatannya dalam jurnal Science.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka dapat di simpulan
bahwa :
·
Evolusi adalah cabang ilmu biologi yang
menjelaskan perekembangan makhluk hidup secara bertahap dalam jangka waktu yang
lama dari bentuk yang sederhana menjadi bentuk yang kompleks.
·
Burung-burung
finch yang berukuran sedang, yang dulu diteliti Darwin, ternyata perlahan-lahan
memperkecil paruhnya untuk mendapatkan aneka jenis biji-bijian. Perubahan ini
mulai terjadi sekitar duapuluh tahun setelah kedatangan burung pesaing mereka
yang berukuran lebih besar, dan memperebutkan sumber makanan yang sama.
·
beberapa
jenis burung Finch yang hidup di Kepulaun Galapagos
1.
Platyspiza
crassirostriss (burung
finch pohon pemakan tumbuhan)
2.
Camarhynchus
pallidus (burung
finch pelatuk)
3.
Camarhynchus
parvulus (burung finch pemakan serangga kecil)
4.
Camarhynchus
psittacula (burung
finch pemakan serangga besar)
5.
Certhidea
olivacea (burung
finch berkicau)
6.
Geospiza
scandens
7.
Geospiza
difficilis
8.
Geospiza
fuliginosa
B. Saran
Dengan adanya penjelasan di atas maka saya mengharapkan agar masyarakat dapat
menjaga kebudayaan dan fosil di sekitar kita.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell,
Neil A., Reeche, JB., dan Mitchel, LG. 2004. Biologi Edisi Kelima
Jilid III (Terjemahan).
Jakarta: Erlangga
Yulia.
D., Hariyanti, A., dan Dhani, H. 2008. Paruh Burung Finch Menandakan Perbedaan
Peranan Ekologisnya di Alam 11 (4) 25-28
i need help please this for my school project thankyou so much
BalasHapushttp://burungpelatuk.npage.de/
.